Kyai Hasan Besari Pondok Tegalsari Ponorogo

Kyai Hasan Besari Pondok Tegalsari Ponorogo

Kyai Hasan Besari

Diceritakan, suatu saat ada seorang yang mahir Quran dan kitab bertamu di pondok Tegalsari (Ponorogo), sang tamu tersebut meremehkan Kyai Ageng Muhammad Besari didalam hatinya. Ia bergumam dalam hatinya, bagaimana mungkin Kyai Besari bisa memiliki pondok dan murid ribuan sedangkan beliau kurang fasih lisannya.


Sesampainya ia di pondok, seekor macan menghampirinya. Macan tersebut seolah hendak memangsanya. Orang tersebut membaca semua wirid yang dimilikinya. Anehnya, macan tersebut semakin mendekat hingga akhirnya ia berteriak memanggil nama 'Kyai Ageng Muhammad Besari'. Tak lama kemudian Kyai Hasan Besari datang dan menyuruh macan tersebut segera kembali ke hutan. Anehnya, macan yang semula terlihat garang menurut saja perintah Kyai Besari. Macan tersebut kembali ke hutan.


Lalu Kyai Besari memberi nasehat kepada tamunya tersebut untuk memfasihkan hatinya, agar tidak selalu terfokus kepada fasihnya lisan. Terkadang, fasihnya lisan membuat pemiliknya sombong dan meremehkan orang lain. Akhirnya sang tamu bertaubat pada Allah SWT dan meminta maaf pada Kyai Besari lalu menjadi murid Kyai Besari.


Apa hikmah dari cerita diatas? Keduanya (Hati dan Lisan yang fasih) sangat penting bagi manusia beriman. Terkadang dalam diri seorang yang shalih terkumpul keduanya, hatinya fasih sekaligus lisannya juga fasih. Terkadang hanya memiliki satu saja. Semua ada hikmahnya.


Bagi yang dikaruniai lisan fasih, agar senantiasa menjaga kefasihan lisannya untuk berdakwah, berkata yang baik, mempersatukan umat dan menasehati segala bentuk kebaikan serta menolak segala kemunkaran. Jangan merendahkan siapapun yang tidak diberi lisan fasih serta terus berusaha membersihkan hatinya dari segala keburukan dan nafsu yang terus menggoda manusia.


Bagi yang tidak diberi lisan yang fasih, masih ada jalan untuk menjadi mulia dengan selalu membersihkan hatinya dan selalu berkhusnuzon pada Allah SWT. Terkadang dakwah membuahkan hasil karena sebab lisan yang fasih, terkadang dakwah juga berhasil karena sebab hati yang fasih. Allah SWT lah yang Maha Memberi Hidayah. Lisan, hati, perilaku dan sebagainya hanyalah sarana ikhtiar saja.

Makam Kyai Hasan Besari Pondok Tegalsari Ponorogo


Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata 'Ada wali yang Maqol-nya (Lisannya) diatas Hal-nya (Keadaan hatinya), ada yang Hal-nya diatas Maqol-nya, ada yang seimbang diantara Hal dan Maqol-nya'. Semuanya memiliki hikmah. Jangan mencela salah satu keadaan orang orang shalih. Siapa tau yang kita cela adalah orang yang dikasihi oleh Allah SWT.

 Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Kyai Hasan Besari Pondok Tegalsari Ponorogo"